Translator

Jumat, 03 Desember 2010

Kelapa Sawit


Komoditas kelapa sawit yang memiliki berbagai macam kegunaan baik untuk industry pangan maupun non pangan, prospek pengembangannya tidak saja terkait dengan pertumbuhan minyak nabati dalam negeri dan dunia, namun terkait juga dengan perkembangan sumber minyak nabati lainnya, seperti kedelai, rape seed dan bunga matahari. Dari segi daya saing, minyak kelapa sawit mempunyai daya saing yang cukup kompetitif dibanding minyak nabati lainnya, karena ; (1) produktivitas per hektar cukup tingggi ; (2) merupakan tanaman tahunan yang cukup handal terhadap berbagai perubahan agroklimat; dan ditinjau dari aspek gizi minyak kelapa sawit tidak terbukti sebagai penyebab meningkatnya kadar kolesterol bahkan mengandung beta karoten sebagai pro-vitamin A.

CPO (Crude Palm Oil) adalah komoditas minyak nabati utama sektor perkebunan sawit di Indonesia yang merupakan produsen kedua terbesar setelah Malaysia. Areal pengembangan tananam kelapa sawit rakyat mengalami pertumbuhan yang cukup singnifikan dari tahun ke tahun.

Berbagai kemajuan telah diperoleh dalam pengembangan tanaman kelapa sawit dan berbagai manfaat telah dapat diwujudkan sebagai hasil upaya dari para pelaku agribisnis kelapa sawit, dukungan dari berbagai pihak seperti perbankan, penelitian dan pengembangan serta dukungan sarana prasarana ekonomi lainnya oleh berbagai instansi terkait dalam pengembangan agribisnis kelapa sawit sangat berperan penting. Berbagai manfaat yang berhasil diwujudkan antara lain ; peningkatan pendapatan petani dan masyarakat, peningkatan ekspor, peningkatan kesempatan kerja dan yang terpenting adalah mendukung upaya dalam pengembangan wilayah agar lebih maju dan berkembang. Jika kita lihat dari sisi upaya pelestarian lingkungan hidup, tanaman kelapa sawit yang merupakan tanaman tahunan berbentuk pohon (tree crops) dapat berperan dalam penyerapan gas-gas rumah kaca atau jasa lingkungan lainnya seperti konservasi biodiversity atau eko-wisata. FAO dalam sidangnya di Roma beberapa tahun yang lalu juga telah menerima usulan dari Malaysia agar kebun kelapa sawit bisa diterima sebagai tanaman hutan karena fungsi-fungsinya yang komplementer dengan fungsi tanaman hutan.

Pengembangan agribisnis kelapa sawit di Indonesia telah memberikan dampak yang sangat positif dalam pembangunan nasional, karena kelapa sawit adalah merupkan salah satu penghasil devisa dari sektor non migas yang cukup penting.

Konsumsi minyak nabati dunia selalu melebihi produksinya sehingga kecenderungan harga minyak nabati dunia akan selalu naik. Sumber Oil world : produksi dan konsumsi minyak nabati dunia pada periode 2008-2012 diperkirakan 132 juta ton, sedangkan produksinya hanya 108 juta ton sehingga perlu pasokan baru sebesar 24 juta ton.

Minyak kelapa sawit mempunyai prospek yang lebih baik dari minyak nabati lain pada masa mendatang karena beberapa faktor antara lain :

1.Produktivitas minyak sawit cukup tinggi dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.
2.Sebagai tanaman tahunan, kelapa sawit lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya dibandingkan dengan tanaman semusim seperti kedelai dan bunga matahari.
3.Ditinjau dari kesehatan, minyak kelapa sawit mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan minyak nabati lainnya karena mengandung beta karoten sebagai pro-vitamin A dan vitamin E
4.Selain itu minyak kelapa sawit dapat dijadikan sebagai bahan baku industry oleokimia yang mempunyai keunggulan dibandingkan dengan produk berbahan baku minyak industry. Minyak sawit merupakan sumber bahan baku yang dapat diperbaiki (renewable). Sedangkan minyak bumi diperkirakan akan habis dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang.
5.Produk oleokimia yang berbahan baku minyak sawit lebih aman, karena sifat dasarnya yang dapat dimakan dan ramah terhadap lingkungan dan mudah diuraikan (bio-degradable)

Minyak/lemak nabati yang dikonsumsi oleh masyarakat dunia adalah minyak kedelai, minyak biji lobak, minyak biji kapas, minyak biji bunga matahari, minyak kelapa, minyak jagung, minyak wijen, minyak zaitun dan minyak kelapa sawit. Meningkatnya permintaan terhadap minyak nabati sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu tanaman dengan produktivitas minyak yang lebih tinggi menjadi harapan untuk memenuhi permintaan pasar di masa mendatang. Produktivitas Kelapa Sawit yang mencapai 4 ton/ha/tahun jauh melebihi produktivitas kedelai yang hanya 0,4 ton/ha/tahun dan minyak lobak 0,57 ton/ha/tahun.

Negara yang konsumsi minyak nabatinya akan terus naik antara lain adalah Cina, Jepang, Amerika dan Eropa, sedangkan untuk konsumsi dalam negeri juga cukup berkembang pesat dengan produk-produk yang berbahan baku kelapa sawit seperti ; deterjen, sabun, kosmetik, obat-obatan dan margarine. Hal tersebut secara makro mengindikasikan bahwa prospek pengembangan agrobisnis kelapa sawit serta pemasaran CPO dan turunannya dimasa mendatang sangat baik dan potensial.

26 komentar:

agiantara hidayat mengatakan...

kira2 kalo saya memesan kemana ya?

Bochi mengatakan...

@agiantara hidayat : maaf itu sudah out of topic. Yang saya jelaskan disini adalah manfaat minyak kelapa sawit dan produktivitasnya. Jika anda ingin memesan ada banyak sekali perusahaan yang menjual minyak sawit

wulansari's blog mengatakan...

bedanya minyak nabati ma yg lain ap han?? khususnya di kadar kolestrolnya,,,, scara kan minyak da kadar kolestrolnya tu,,hohoho..answer ya,, dont forget comment my blog,,key??

Bochi mengatakan...

@wulandari: kadar kolesterol yang kamu maksud itu antara lemak jenuh dan lemak tak jenuh???? lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sementara lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya.lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Lemak jenuh ditemukan pada hewan di lemak hewan dan merupakan zat berbahaya karena akan menumpuk dalam tubuh manusia. sedangkan lemak tak jenuh terdapat pada tumbuhan dan mudah dipecah oleh tubuh

Denok Kumalasari mengatakan...

apakah indonesia mengimpor minyak nabati??

Bochi mengatakan...

@ denok : indonesia adalah penghasil minyak sawit kedua di dunia sehingga Indonesia berperan sebagai pengekspor minyak sawit

Reza.. mengatakan...

bos,,
denger2 perkebunan kelapa sawit it tergolong hutan produksi (kelapa sawit hanya menghasikan oksigen dlm jmlh yg dikit) dan tidak bisa digolongkan pada hutan hijau.
So,, masalah Go Green yg semakin marak di bicarakan gmn donk??
mengingat negara kita yang ikut berperan sebagai pengekspor minyak sawit didunia.

hardi junaedi mengatakan...

bos mav agak out dr topik...
klapasawit tuuuh mbutuhin lahan banyak,, ntu kan penanamannya menebang hutan,, kemudian ditanami kelapa sawit..
salah satu penyebab pemanasan global..
krena berkurangnya tumbuhan dan berkurangnya stock oksigen....
truz gmna koontribusinya,,terhadap hal itu...

Bochi mengatakan...

@ r-j n hardi : kelapa sawit memang menghasilkan oksigen yang sedikit dari fotosintesis. dampak jelek lainnya masih banyak, seperti di kalimantan,beberapa studi telah menemukan penurunan jumlah (80 persen untuk tanaman dan 80-90 persen untuk mamalia, burung, dan reptilia) dalam keragaman hayati menyusul diubahnya hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. Lebih jauh lagi, banyak hewan tak akan masuk ke perkebunan, namun lainnya, seperti orangutan, menjadi hama tanaman perkebunan dan membahayakan mereka dari perburuan liar para petugas perkebunan atas dasar defensif. Penggunaan herbisida dan pestisida dapat pula berdampak pada komposisi spesies dan menjadi polusi di aliran sungai lokal. Dibutuhkan sistem pengeringan yang dibutuhkan untuk perkebunan (perkebunan kelapa sawit di Borneo biasanya didirikan di hutan rawa) bisa menurunkan tingkat air di hutan-hutan sekitarnya. Selain itu, perusakan lahan gambut meningkatkan resiko datangnya banjir dan kebakaran. Pembukaan hutan dengan api yang dinyalakan oleh pemilik perkebunan kelapa sawit besar adalah penyebab terbesar satu-satunya pada kebakaran di Borneo pada tahun 1997-1998.
Kesalahan yang terjadi adalah pihak pemerintah dan pengembang. Pemerintah seenaknya memberikan HPH pada hutan hujan tanpa pikir panjang dan pengembang mengekspansi luas perkebunan seluas-luasnya karena tak ada batasan dari pemerintah. masalah ini menjadi serius karena menyebabkan global warming, disinilah kelemahan pemerintahan Indonesia yang oenuh korupsi dan politik uang
:((

fkuur mengatakan...

yayaya bener, saya juga pengen nanyain hal yang sama kaya r_j dan Hardi. .
banyak pembukaan lahan untuk kelapa sawit malah menebang atau menggusur hutan hijau yang pada dasarnya sebagai sumber kehidupan baik untuk hewan, manusia, dan tumbuhan. .
bagaimana pndapat anda sendiri?

the_real_didimsz mengatakan...

fajar : kayanya perusahaan sekarang gag bisa sembarangan lagi membuka hutan deh..
:keep posting bos

Fitriana Baroroh mengatakan...

limbah.a gmn?berupa apha?trus penanganan.a??

Erlina Fajarini mengatakan...

minyak kelapa sawit kan bisa di renewable,, itu kira-kira menggunakan proses apa?

Bochi mengatakan...

@ Firiana: Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit
Berbagai penelitian telah dilakukan menunjukkan bahwa limbah kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Berikut akan dijelaskan manfaat limbah kelapa sawit.
1. TKKS untuk pupuk organik
Tandan kosong kelapa sawit daoat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. Tandan kosong kelapa sawit mencapai 23% dari jumlah pemanfaatan limbah kelapa sawit tersebut sebagai alternatif pupuk organik juga akan memberikan manfaat lain dari sisi ekonomi.
Ada beberapa alternatif pemanfaatan TKKS yang dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Pupuk Kompos
Pupuk kompos merupakan bahan organik yang telah mengalami proses fermentasi atau dekomposisi yang dilakukan oleh micro-organisme. Pada prinsipnya pengomposan TKSS untuk menurunkan nisbah C / N yang terkandung dalam tandan agar mendekati nisbah C / N tanah. Nisbah C / N yang mendekati nibah C / N tanah akan mudah diserap oleh tanaman.
b. Pupuk Kalium
Tandan kosong kelapa sawit sebagai limbah padat dapat dibakar dan akan menghasilkan abu tandan. Abu tandan tersebut ternyata memiliki kandungan 30-40%, K2O, 7%P2O5, 9%CaO, dan 3%MgO. Selain itu juga mengandung unsur hara mikro yaitu 1.200ppmFe, 1.00 ppm Mn, 400 ppmZn, dan 100 ppmCu. Sebagai gambaran umum bahwa pabrik yang mengolah kelapa sawit dengan kapasitas 1200 ton TBS/ hari akan menghasilkan abu tandan sebesar 10,8%/hari. Setara dengan 5,8 ton KCL; 2,2 ton kiersit; dan 0,7ton TSP. dengan penambahan polimer tertentu pada abu tandan dapat dibuat pupuk butiran berkadar K2O 30-38% dengan pH 8 – 9.
c. Bahan Serat
Tandan kosong kelapa sawit juga menghasilkan serat kuat yang dapat digunakan untuk berbagai hal, diantaranya serat berkaret sebagai bahan pengisi jok mobil dan matras, polipot (pot kecil, papan ukuran kecil dan bahan pengepak industri.

2. Tempurung buah sawit untuk arang aktif
Tempurung kelapa sawit merupakan salah satu limbah pengolahan minyak kelapa sawit yang cukup besar, yaitu mencapai 60% dari produksi minyak. Arang aktif juga dapat dimanfaatkan oleh berbagai industri. Antara lain industri minyak, karet, gula, dan farmasi.

3. Batang dan tandan sawit untuk pulp kertas
Kebutuhan pulp kertas di Indonesia sampai saat ini masih dipenuhi dari impor. Padahal potensi untuk menghasilkan pulp di dalam negeri cukup besar. Salah satu alternatif itu adalah dengan memanfaatkan batang dan tandan kosong kelapa sawit untuk digunakan bahan pulp kertas dan papan serat.

4. Batang kelapa sawit untuk perabot dan papan artikel
Batang kelapa sawit yang sudah tua tidak produktif lagi, dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai tinggi. Batang kelapa sawit tersebut dapat dibuat sebagai bahan perabot rumah tangga seperti mebel, furniture,atau sebagai papan partikel. Dari setiapbatang kelapa sawit dapat diperoleh kayu sebanyak 0.34 m3.

5. Batang dan pelepah sawit untuk pakan ternak
Batang dan pelepah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pada prinsipnya terdapat tiga cara pengolahan batang kelapa sawit untuk dijadikan pakan ternak, yaitu pertama pengolahan menjadi silase, kedua dengan perlakuan NaOH dan yang ketiga adalah pengolahan dengan menggunakan uap.

Bochi mengatakan...

@erlin : yang dimaksud renewable itu sumber daya alam yang dapat diperbaharui bukan minyaknya. memang bisa sih tp jadenya minyak jelantah yg dipakai pedagang2 curang

Bochi mengatakan...

@fajar :menurutku sih relokasi lahan kelapa sawit sah-sah saja tetapi harus dibatasi

Tio Andito mengatakan...

kalo mau menanam kelapa sawit bagaimana trik jitunya, terus pakah kelapa swait bisa diolah jadi makanan?

Bochi mengatakan...

@ Tio : penanaman kelapa sawit tergantung dengan jenisnya. berbeda jenis berbeda kriteria yang dibutuhkan. Bisa saja tapi tidak ekonomis, kelapa sawit berukuran lebih kecil dari kelapa biasa sehingga pengolahan menjadi bahan makanan membutuhkan banyak bahan baku dan makanan itu menjadi mahal

langkah larva mengatakan...

to dirimu punya keinginan buat jadi pengusaha kelapa sawit gag kaya noto... n km punya cita cita apa buat masa dpn dalam kelapa sawit

Bochi mengatakan...

@awang : untuk saat ini tak ada keinginan

DENDEN mengatakan...

sekarang kan produksi kelapa sawit semakin besar di indonesia, trus salah satu cara buat buka lahan kelapa sawit dengan mengubah hutan jadi kebun kelapa. Apa ada cara lain biar kebun kelapa sawit tambah banyak, tapi tetap menguntungkan indonesia n ga merusak hutan?

Akal Pikiran mengatakan...

Aku juga penasaran sama pertanyaannya Dena...soalnya kelapa sawit emang komoditas yang bagus banget tapi membuat hutan yang aslinya heterogen jadi homogen juga merugikan kalo dilihat dari faktor lingkungannya...
(dilema)

Bochi mengatakan...

@denden & nuria : hmm....perluasan kebun kelapa sawit tanpa perluasan hutan kayanya g mungkin. untuk masalah hutan homogen... biota lainnya seperti makhlik hidup yang dulu tinggal di hutan hujan ikut menghilang sehingga saya juga tak setuju dengan perluasan hutan sawit ini

ahdraw_wardha mengatakan...

bisa jadi inspirasi buat nambah perkebunan nih,
antara kelapa sawit di banyak daerah kira - kira berbeda nggak yha??

Bochi mengatakan...

@ahdraw :kelapa sawit yang ditanam pada tiap2 daerah berbeda varietasnya tergantung pada keinginan perusahaan

Susilo Hary Yunanto 09864 mengatakan...

homogenisasi hutan akan menyebabkan kerusakan alam.... :-o

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More